Shalom saudaraku...
Pada zaman anugerah, bagi umat Yahudi maupun non-Yahudi (Ing. gentile) dosa berarti penolakan terhadap Injil. Kalau seseorang mengenal atau mendengar Injil tetapi menolaknya, maka itu berarti dosa bagi mereka. Sebaik apa pun seseorang, jika mendengar Injil tetapi menolak -dalam pengertian bersikap antipati- maka ia tidak akan memiliki atau memeroleh pengampunan dosa sama sekali. Kematian Tuhan Yesus Kristus tidak berarti sama sekali bagi mereka. Orang-orang ini termasuk kelompok manusia yang menolak Tuhan Yesus.
Pengertian “menolak” disini adalah memusuhi Yesus Kristus dalam bentuk membenci dan mendatangkan kesulitan bagi orang Kristen. Walaupun mereka sudah mendengar Injil atau mendengar mengenai berita Anak Allah, tetapi mereka bersikap “melawan” sampai tingkat penghinaan kepada Anak Allah. Mereka adalah kelompok orang yang membenci Kristus dan menghambat sampai merusak pekerjaan Tuhan. Dalam hal ini keselamatan manusia sangat tergantung dari responnya terhadap Injil semata-mata.
Diungkapkan dalam Injil bahwa bangsa-bangsa yang tidak mendengar Injil adalah bangsa-bangsa yang hidup dalam kegelapan (Mat. 4:15-16). Kegelapan ini dimengerti sebagai “tidak ada terang”. Ini berarti bahwa banyak orang yang hidup dalam standar yang Tuhan kehendaki. Pengertian “terang” disini adalah terang menurut ukuran Injil (Yoh. 1:1-5). Terang yang dimaksud oleh Yohanes menunjuk kehidupan yang berkualitas sangat tinggi, yaitu kehidupan manusia yang dikembalikan kepada rancangan Allah semula. Oleh karena kejatuhan manusia ke dalam dosa, manusia telah kehilangan terang yang ideal, oleh sebab itu Tuhan Yesus datang sebagai terang (Yoh. 1:4,5,9, 8:12; 1Yoh. 2:8; dan lain-lain). Terang inilah yang ditawarkan kepada manusia, supaya manusia menerima-Nya. Ini disebut zaman anugerah atau zaman penggenapan. Belum pernah ada masa yang luar biasa seperti masa Injil diberitakan, dimana manusia dapat menemukan “terang yang sesungguhnya” (Yoh 1:9).
Jadi, dosa dizaman Perjanjian Baru pada intinya adalah penolakan terhadap terang itu atau penolakan terhadap Yesus yang mengajarkan dan memberi hidup kekal (hidup yang berkualitas). Dengan penolakan tersebut maka seseorang memilih kegelapan atau bersekutu dengan kuasa kegelapan. Kedatangan Tuhan Yesus Kristus ke dunia merupakan tanda dan momentum yang memaksa manusia untuk memilih kepada siapa mereka hendak berpihak (Luk. 11:15-23). Dalam teks ini Tuhan Yesus tegas berkata:Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan (Luk. 11:23).
Bagi mereka yang menolak Tuhan Yesus, berarti mereka berpihak kepada kuasa kegelapan. Mereka menyaksikan dan mengalami bagaimana kuasa Allah dinyatakan, yaitu dengan pengusiran setan dan berbagai mukjizat. Tetapi mereka yang menolak Tuhan Yesus maka berarti mereka di pihak kuasa kegelapan (Luk. 11:20). Kalau mereka tidak melihatatau tidak pernah mendengar Injil secara memadai,mereka tidak berdosa; tetapi kalau mereka melihat (mendengar Injil secara memadai), tetapi tidak percaya, maka kekallah dosa mereka (Yoh. 9:41).Penolakan mereka dalam ekspresi nyata, yaitu memusuhi Tuhan Yesus dan menuduh Tuhan Yesus menggunakan kuasa penghulu setan (Beelzebul). Mereka menganggap Tuhan Yesus sesat dan pantas dimusuhi, ajaran dan pengikut-Nya pantas diberantas.
Berbicara mengenai keadaan seseorang yang “tidak percaya,” ternyata tindakan ini bukan hanya dilakukan oleh orang non-Kristen, tetapi juga tidak sedikit orang Kristen yang belum percaya dengan benar. Mereka pun belum melakukan tindakan dengan benar yang dimaksud dengan “menerima Tuhan Yesus.” Tidak heran kalau kelakuan mereka tidak lebih baik dari orang-orang non-Kristen.Memang lebih baik tidak mendengar Injil daripada mendengar Injil tetapi menolak-Nya. Menolak ini bisa dilakukan oleh mereka orang-orang non-Kristen tetapi juga oleh orang Kristen sendiri yang tidak atau belum menerima Yesus secara benar. Mereka termasuk kelompok orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus secara benar.
Dalam Yohanes 15:22 dan 15:24 memuat pernyataan yang sangat jelas bahwa kedatangan dan karya Yesus merupakan dasar pertimbangan terhadap dosa. Jelaslah di sini bahwa dosa yang dipermasalahkan adalah sikap mereka terhadap Yesus, terhadap karya-Nya di kayu salib. Oleh sebab itu sebaik apa pun kelakuan seseorang apabila menolak Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka binasalah dia (Yoh. 3:16-18).Di pihak lain, walaupun mereka Kristen, tetapi kalau hidup tidak sesuai dengan kehendak Allah berarti menjadikan dirinya sebagai musuh salib (Flp. 3:17-19). Dan mereka yang mengasihi dunia (walaupun Kristen) menjadikan dirinya musuh Allah (Yak. 4:4). Itulah sebabnya dalam Perjanjian Baru kata dosa yang hampir selalu digunakan adalah hamartia yang artinya meleset. Kata hamartia tidak memiliki unsur kejahatan, tetapi pada intinya tidak tepat seperti yang Allah kehendaki adalah meleset atau dosa (hamartia).
Kiranya Anugrah Allah bagi kita menghindarkan dari dosa...amin
SolaGracia
Imanuel Ginting Munthe
Rabu, 12 Juni 2019
Selasa, 19 Maret 2019
BERPIKIRLAH POSITIF
“Karena kami memikirkan yang baik , bukan hanya di hadapan Tuhan , tetapi juga di hadapan manusia .”
2 Korintus 8 : 21
JIKA ANDA MAU HAL-HAL YANG BAIK TERJADI DALAM HIDUP ANDA, BERPIKIRLAH POSITIF
Jika pikiran kita baik , maka baik juga perkataan kita .
Perkataan yg baik dinyatakan dalam perbuatan yg baik .
Jika pikiran kita positif , maka hal2 yg positif akan terjadi pada kita .
APAKAH PIKIRAN YG POSITIF ?
Pikiran yg positif adalah PIKIRAN ALLAH .
Mengapa ?
Karena Allah itu baik !
Segala yg difirmankan Allah itu baik & segala yg dilakukannya juga adalah baik.
Tuhan menunjukkan kepada kita cara mendapatkan hal2 yg positif & baik , yakni dengan MENTAATI FIRMAN NYA .
Setiap rencana Allah adalah demi kebaikkan manusia .
Semua kerinduan & keinginan Tuhan , dinyatakan melalui Firman Nya .
Karena itu jika hidup kita ingin beruntung , berbahagia & selamat , maka kita harus menjadikan Firman Tuhan KOMPAS & PEDOMAN hidup kita .
PEGANG TEGUH FIRMAN TUHAN , SEHINGGA KITA BISA MENGENDALIKAN KEHIDUPAN INI , DIBAWAH TUNTUNAN FIRMAN NYA !
Renungkanlah & jadilah bijak...
Selamat beraktifitas , tetap semangat & salam sejahtera...
Tuhan Yesus Memberkati
HATI ANDA MENENTUKAN NASIB ANDA
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan , karena dari situlah terpancar kehidupan .”
Amsal 4 : 23
HATI ANDA MENENTUKAN NASIB ANDA
Ayat renungan diatas menyatakan , apa yg ada dihati kita , itulah yg menentukan nasib kita .
Jika hati kita baik , maka baik juga nasib kita .
Jika hati kita penuh dengan kemurahan , maka mengalirlah kemurahan dari kita kepada setiap orang .
Orang yg murah hatinya , disenangi banyak orang .
Sebaliknya jika hati kita jahat , maka jahat pula jalan hidup kita .
Hati bukan saja perlu dijaga supaya berisi dengan kemurahan , tetapi juga harus dipenuhi dengan kerendahan .
Mengapa demikian ?
Karena hati yg sombong menempatkan manusia berhadapan dengan Tuhan , menjadikan kita musuhnya Tuhan .
Alkitab berkata :
“ Allah menentang orang yg sombong , tetapi memberikan anugerah bagi orang yg rendah hati .”
Yakobus 4 : 6
Sanggupkah kita , jika Tuhan menjadi melawan kita ?
Kita akan kehilangan banyak berkat yg diperlukan dalam
hidup ini , jika Allah menjadi musuh kita .
Itulah sebabnya kita harus menjaga & mewaspadai hati kita .
FIRMAN NYA BERKATA , DARI HATI TERPANCAR KEHIDUPAN !
MATI HIDUP KITA DITENTUKAN OLEH SIKAP
HATI KITA .
MARI JAGA HATI KITA , SUPAYA SELALU DIPENUHI DENGAN KESUCIAN & KEKUDUSAN .
JANGAN BIARKAN HATI KITA DIISI & DIRACUNI OLEH PERKARA2 YG KOTOR , KEPAHITAN , KEBENCIAN , KENAJISAN & HAL2 NEGATIF YANG AKHIRNYA HANYA AKAN MERUSAK HIDUP KITA ! KARENA ITU , MENJAGA HATI ADALAH TUGAS SETIAP KITA , OLEH KARENA ITU , JANGAN BIARKAN HATIMU TERCEMARKAN OLEH APAPUN JUGA...
Renungkanlah & jadilah bijak...
Selamat beraktifitas , tetap semangat & salam sejahtera...
Tuhan Yesus Memberkati...
Amsal 4 : 23
HATI ANDA MENENTUKAN NASIB ANDA
Ayat renungan diatas menyatakan , apa yg ada dihati kita , itulah yg menentukan nasib kita .
Jika hati kita baik , maka baik juga nasib kita .
Jika hati kita penuh dengan kemurahan , maka mengalirlah kemurahan dari kita kepada setiap orang .
Orang yg murah hatinya , disenangi banyak orang .
Sebaliknya jika hati kita jahat , maka jahat pula jalan hidup kita .
Hati bukan saja perlu dijaga supaya berisi dengan kemurahan , tetapi juga harus dipenuhi dengan kerendahan .
Mengapa demikian ?
Karena hati yg sombong menempatkan manusia berhadapan dengan Tuhan , menjadikan kita musuhnya Tuhan .
Alkitab berkata :
“ Allah menentang orang yg sombong , tetapi memberikan anugerah bagi orang yg rendah hati .”
Yakobus 4 : 6
Sanggupkah kita , jika Tuhan menjadi melawan kita ?
Kita akan kehilangan banyak berkat yg diperlukan dalam
hidup ini , jika Allah menjadi musuh kita .
Itulah sebabnya kita harus menjaga & mewaspadai hati kita .
FIRMAN NYA BERKATA , DARI HATI TERPANCAR KEHIDUPAN !
MATI HIDUP KITA DITENTUKAN OLEH SIKAP
HATI KITA .
MARI JAGA HATI KITA , SUPAYA SELALU DIPENUHI DENGAN KESUCIAN & KEKUDUSAN .
JANGAN BIARKAN HATI KITA DIISI & DIRACUNI OLEH PERKARA2 YG KOTOR , KEPAHITAN , KEBENCIAN , KENAJISAN & HAL2 NEGATIF YANG AKHIRNYA HANYA AKAN MERUSAK HIDUP KITA ! KARENA ITU , MENJAGA HATI ADALAH TUGAS SETIAP KITA , OLEH KARENA ITU , JANGAN BIARKAN HATIMU TERCEMARKAN OLEH APAPUN JUGA...
Renungkanlah & jadilah bijak...
Selamat beraktifitas , tetap semangat & salam sejahtera...
Tuhan Yesus Memberkati...
Minggu, 28 Januari 2018
➕ *BERITA DUKA* ➕
Kemarin siang seorang pasien RS JIWA berhasil menolong temannya yg tercebur ketika banjir datang.
Besoknya petugas RS JIWA memujinya " Baik sekali
perbuatanmu. Tapi sayangnya temanmu yg udah kamu tolong ditemukan tewas gantung
diri di kamarnya tadi pagi" .
Si orang gila
menjawab "Saya yang gantung dia pak, biar *cepat kering* " 👴👴👴👴👀👀👀
Kamis, 22 Juni 2017
HABEDE PAKDE JOKOWI
HABEDE PAKDE JOKOWI
Doa kami selalu untukmu dan keluargamu.
Semoga tetap sehat dan kuat memimpin negeri ini ke arah yang lebih baik.
Sembari mendoakan beliau,
mari kita baca secara perlahan kisah hidup pak de Jokowi.
Sangat inspiratif, semoga berguna.
SRM/Salam Revolusi Mental
-------------------------------
KISAH HIDUP JOKOWI
Masa kecil Jokowi bukanlah orang yang berkecukupan, bukanlah orang kaya. Ia anak tukang kayu, nama bapaknya Noto Mihardjo, hidupnya amat prihatin, dia besar di sekitar Bantaran Sungai. Ia tau bagaimana menjadi orang miskin dalam artian yang sebenarnya.
Bapaknya penjual kayu di pinggir jalan, sering juga menggotong kayu gergajian. Ia sering ke pasar, pasar tradisional dan berdagang apa saja waktu kecil. Ia melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana pedagang dikejar-kejar aparat, diusiri tanpa rasa kemanusiaan, pedagang ketakutan untuk berdagang. Ia prihatin, ia merasa sedih kenapa kota tak ramah pada manusia.
Sewaktu SD ia berdagang apa saja untuk dikumpulkan biaya sekolah, ia mandiri sejak kecil tak ingin menyusahkan bapaknya yang tukang kayu itu. Ia mengumpulkan uang receh demi receh dan ia celengi di tabungan ayam yang terbuat dari gerabah. Kadang ia juga mengojek payung, membantu ibu-ibu membawa belanjaan, ia jadi kuli panggul. Sejak kecil ia tau bagaimana susahnya menjadi rakyat, tapi disini ia menemukan sisi kegembiraannya.
Ia sekolah tidak dengan sepeda, tapi jalan kaki. Ia sering melihat suasana kota, di umur 12 tahun dia belajar menggergaji kayu, tangannya pernah terluka saat menggergaji, tapi ia senang dan ia gembira menjalani kehidupan itu, baginya "Luwih becik rengeng-rengeng dodol dawet, tinimbang numpak mercy mbrebes mili". Keahliannya menggergaji kayu inilah yang kemudian membawanya ingin memahami ilmu tentang kayu.
Lalu ia berangkat ke Yogyakarta, ia diterima di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, jurusan kehutanan. Ia pelajari dengan tekun struktur kayu dan bagaimana pemanfaatannya serta teknologinya. Di masa kuliah ia jalani dengan amat prihatin, karena tak ada biaya hidup yang cukup. Kuliahnya disambi dengan kerja sana sini untuk biaya makan, ia sampai lima kali indekost karena tak mampu biaya kost dan mencari yang lebih murah.
Hidup dengan prihatin membawanya pada situasi disiplin, Jokowi mampu menerjemahkan kehidupan prihatinnya lewat bahasa kemanusiaan, bahwa dalam kondisi susah orang akan menghargai tindakan-tindakan manusiawi, disinilah Jokowi belajar untuk rendah hati.
Setamat kuliah ia tetap menjadi tukang gergaji kayu, tapi ia sudah memiliki wawasan, ia melihat industri kayu berkembang pesat, ia mendalami mebel. Disini ia pertaruhkan segalanya, rumah kecil satu-satunya bapaknya ia jaminkan ke Bank. Dan ia berhasil, ia bukan saja tapi ia juga pengambil resiko yang cerdas, ia berhasil dari sebuah bengkel mebel dengan gedek disamping pasar yang kumuh berhasil dikembangkan. Ia menangis ketika pekerja-pekerjanya bisa makan.
Suatu saat ia kedatangan orang Jerman bernama Micl Romaknan, orang Jerman ini kebetulan tidak membawa grader (ahli nilai) kayu, ia ngobrol dengan Jokowi, kata orang Jerman itu : "Wah, di Jepara saya ketemu orang namanya Joko, baiklah kamu kunamakan saja Djokowi, kan mirip Djokovich" akhirnya terciptalah sebuah nickname Jokowi yang melegenda itu.
Perkembangan bisnisnya bagus, ia dipercaya kerna ia jujur, orang Jerman suka dengan orang yang jujur dan pekerja keras, Jokowi hanya tidur 3 jam sehari, selebihnya adalah kerja. Ia tak pernah makan uang dari memeras atau pungli, ia makan dari keringatnya sendiri. Dengan begitu hidupnya berkah. Jokowi berhasil mengekspor mebel puluhan kontainer dan ia berjalan-jalan di Eropa.
Tidak seperti kebanyakan orang Indonesia yang mengunjungi Eropa dengan cara hura-hura atau foto sana, foto sini tanpa memahami hakikat masyarakatnya. Jokowi di Eropa berpikir reflektif. "Kenapa kota-kota di Eropa, kok sangat manusiawi, sangat tinggi kualitasnya baik kualitas penghargaan terhadap ruang gerak masyarakat sampai dengan kualitas terhadap lingkungan" lama ia merenung ini, akhirnya ia menemukan jawabannya "Ruang Kota dibangun dengan Bahasa Kemanusiaan, Bahasa Kerja dan Bahasa Kejujuran". Tiga cara itulah yang kemudian dikembangkan setelah ia menduduki jabatan di Solo.
Setelah sukses di bisnis, Jokowi berpikir "Bagaimana ia bisa berterima kasih pada bangsanya" lalu ia mendapatkan jawabannya, bahwa contoh terbaik untuk berterima kasih adalah menjadi pemimpin rakyat yang bertanggung jawab. Lalu ia masuk ke dalam dunia politik dengan seluruh rasa tanggung jawab. Pertanggung jawaban politiknya adalah pertanggungjawaban moral bukan karena ia mencari hidup dalam dunia politik, ia ikhlas dalam bekerja, baginya inilah cara berterima kasih pada bangsanya.
Ia masuk ke dalam dunia politik, awalnya tidak dipercaya, karena sosoknya lebih mirip tukang becak alun-alun kidul tinimbang seorang gagah yang hebat, dalam masyarakat kita, sosok dengan 'bleger' yang besar lebih diambil hati ketimbang orang dengan sosok kurus, ceking dan tak berwibawa itulah yang dialami Jokowi, tapi beruntung bagi Jokowi, saat itu masyarakat Solo sedang bosan dengan pemimpin lama yang itu itu saja, mereka mencoba sesuatu yang baru. Akhirnya Jokowi menang tipis.
Masyarakat mempercayainya dan ia menjawabnya dengan "Kerja" ia siang malam bekerja untuk kotanya, ia datangi tanpa lelah rakyatnya, ia resmikan gapura-gapura pinggir jalan, ia hadir pada selamatan-selamatan kecil, ia terus diundang bahkan untuk meresmikan pos ronda sebuah RW sekalipun. Ia bekerja dari akarnya sehingga ia mengerti anatomi masyarakat.
Suatu hari Jokowi didatangi Kepala Satpol PP. Kepala Satpol itu meminta pistol karena ada perintah pemberian senjata dari Mendagri. Jokowi meradang dan menggebrak meja "Gila apa aku menembaki rakyatku sendiri, memukuli rakyatku sendiri...keluar kamu...!!" kepala Satpol PP itupun dipecat dan diganti dengan seorang perempuan, pesan Jokowi pada kepala Satpol PP perempuan itu "Kerjalan dengan bahasa cinta, kerna itu yang diinginkan setiap orang terhadap dirinya, cinta akan membawa pertanggungjawaban, masyarakat akan disiplin sendiri jika ia sudah mengenal bagaimana ia mencintai dirinya, lingkungan dan Tuhan. Dari hal-hal inilah Jokowi membangun kota-nya, membangun Solo dengan bahasa cinta....".
Apakah di Jakarta ia tak bakalan mampu? banyak yang nyinyir bahwa Solo bukan Jakarta. Tapi apa kata Jokowi "Hidup adalah tantangan, jangan dengarkan omongan orang, yang penting kerja, kerja dan kerja. Kerja akan menghasilkan sesuatu, sementara omongan hanya menghasilkan alasan"
Jokowi berangkat dalam alam paling realistisnya. Kepemimpinan yang realistis, bertanggungjawab dan kredibel. Beruntung Indonesia masih memiliki Jokowi, pada Jokowi : "Merah Putih ada harapan berkibar kembali dengan rasa hormat dan bermartabat sebagai bangsa.
-Selamat Ulang Tahun, Bapak President Ir Joko Widodo🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Rabu, 03 Februari 2016
" S I T A N G K O N M A T A"
Tang-tangna ku jumpa
Ras ia ibas stasion tiga binanga
Kutatap jelmana seh kel nge bage gantengna
Peduakaliken jumpa kami sanga gendang jambur tamsaka
Kuserengken ia serengna ka janah cirem
Kai nge ndia merga kena nungkun ukurku
bagi si sompel kuakap babahku
Ija ndia kuta kuta me labo ndia kita erturang
Chorus
Nggo piga kali kita sitangkn mata
asa gundari lalap nge lenga ngerana
La kenca jumpa bage aku ras kena
lalap ngenda pusuhku tersungkun-sungkun
Adi kuidah pengen matandu
Kam pe lit tempat ukurndu nandangi aku
Rikut ras rusurna kita enda sitangkon mata
Adi bagenda jaman canggih jaman emansipasi nina sidiberu
'di aku lebe merkuanken kena
e mberat sitik nge kuakap
Entah enda kin nina jelma
Singenan la siperkuanen bage ateku
Entah enda kin nina jelma
singenan radu la pang nina ukurku
jumpa la erkuan (a)di la siidahen sitedehen
Voc. Rimta Mariani Br Ginting
Cipt. Raja Edward Sebayang
Tang-tangna ku jumpa
Ras ia ibas stasion tiga binanga
Kutatap jelmana seh kel nge bage gantengna
Peduakaliken jumpa kami sanga gendang jambur tamsaka
Kuserengken ia serengna ka janah cirem
Kai nge ndia merga kena nungkun ukurku
bagi si sompel kuakap babahku
Ija ndia kuta kuta me labo ndia kita erturang
Chorus
Nggo piga kali kita sitangkn mata
asa gundari lalap nge lenga ngerana
La kenca jumpa bage aku ras kena
lalap ngenda pusuhku tersungkun-sungkun
Adi kuidah pengen matandu
Kam pe lit tempat ukurndu nandangi aku
Rikut ras rusurna kita enda sitangkon mata
Adi bagenda jaman canggih jaman emansipasi nina sidiberu
'di aku lebe merkuanken kena
e mberat sitik nge kuakap
Entah enda kin nina jelma
Singenan la siperkuanen bage ateku
Entah enda kin nina jelma
singenan radu la pang nina ukurku
jumpa la erkuan (a)di la siidahen sitedehen
Voc. Rimta Mariani Br Ginting
Cipt. Raja Edward Sebayang
Langganan:
Postingan (Atom)